Majandra Karara: Serangan terhadap Mogun telah gagal! NakanoAzusa: Apa!? Apakah para Mogun sudah cukup kuat untuk bertarung NakanoAzusa: dengan pasukan dari Kompi 05 kita ? Majandra Karara: Masalah sebenarnya bukanlah Mogun. Majandra Karara: Dmitri yang memimpin mereka. NakanoAzusa: Benarkah itu Pak Haskil? Majandra Karara: Ya! Dia telah banyak membunuh dan melukai pasukan kita. Majandra Karara: Kejadian yang sangat menyedihkan. NakanoAzusa: Apakah Pak Haskil berubah menjadi monster? Majandra Karara: Ya! Dia melarikan diri ketika kami sedang dalam pertarungan. HiiragiKagami: Walau dia sudah menjadi monster, HiiragiKagami: apakah dia masih mengingatmu? Majandra Karara: Dmitri menangis. Dia berbisik kepadaku. Majandra Karara: Dia memintaku untuk membunuhnya. Majandra Karara: A...Aku tidak bisa memutuskan. Apakah aku harus membunuhnya? Majandra Karara: Atau membiarkan saja dirinya begitu? Majandra Karara: Keputusannya bukan ditanganku. NakanoAzusa: Lalu, siapa yang memutuskan? Majandra Karara: Temui Dinu. Aku akan mengikuti keputusannya. Majandra Karara: Dia telah mengetahui apa yang terjadi terhadap ayahnya.
Dialog Peringatan
Majandra Karara: Dinu masih anak-anak! Dia bisa trauma mendengarnya. Majandra Karara: Jangan kasar. HiiragiKagami, jangan memaksa Dinu berlebihan. HiiragiKagami: Tenanglah, aku bukan Pran yang bodoh. NakanoAzusa: Aku akan menemui Dinu sekarang!
Dialog Penyelesaian
Dinu Haskil: NakanoAzusa, Aku tahu kamu akan datang! NakanoAzusa: Kamu sedang menangis? Dinu Haskil: Ya tadinya, sekarang tidak lagi. Dinu Haskil: Aku adalah putra dari seorang Elter pejuang kebanggaan Lakia.
comments powered by Disqus
Made by astrobunny. Images and descriptions by Hanbitsoft.